Monday, 5 January 2015

Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Unsur Intrinsik Puisi

Pengertian Puisi
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna.

Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah imajinasi kata yang didapat dari sebuah  pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya.

Atau menurut Wikipedia, puisi dalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.


Ciri-Ciri Puisi
1. Puisi Lama
    Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
    a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
    b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
    c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah bari tiap bait, jumlah suku kata maupun irama.

    # Aturan-aturan dalam puisi lama:
    a. Jumlah kata dalam 1 baris
    b. Jumlah baris dalam 1 bait
    c. Rima (Persajakan)
    d. Banyak suku kata tiap baris
    e. Irama
    # Jenis-Jenis puisi lama:
    1. Mantra: berisi ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
    2. Pantun: Puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait terdiri dari 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 (1-2) baris awal adalah sampiran, 2 (3-4) baris berikutnya sebagai isi.

2. Puisi Baru
    Puisi baru memiliki ciri-ciri:
     a. Bentuknya rapih dan simetris
     b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur.
     c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
     d. Sebagian besar puisi 4 seuntai.
     e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra.
     f. Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian besar setiap kata menggunakan 4-5 suku kata.

   # Jenis-jenis puisi baru menurut :
      A. Menurut Isinya:
           1. Balada: berisi cerita.
           2. Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
           3. Ode: Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
           4. Epigram: berisi tuntunan/ ajaran hidup.
           5. Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.
           6. Elegi: berisi perasaan kesedihan.
           7. Satire: berisi sindiran/kritik.
      B. Bentuknya:
           1. Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)
           2. Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)
           3. Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)
           4. Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)
           5. Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)
           6. Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)
           7. Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)
           8. Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi 2


Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema: Gagasan utama dari puisi.
2. Tipografi: Tatanan larik,bait,kalimat,frase,kata,dan bunyi.
3. Amanat: Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4. Nada
5. Rasa
6. Perasaan
7. Ennjabemen: Pemotongan kalimat.
8. Kata konkert: Kata bermakna denotasi.
9. Diksi: Pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10. Akulirik: Tokoh laku penyair di dalam puisi.
11. Rima: Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal,tengah,maupun akhir.
12. Majas

Contoh Puisi

Potongan Surga

Indonesia, negeriku tercinta
Berjuta warna dalam satu negara
Di tanah air tumpah darah bangsa
Kita hidup di atas potongan surga

terhampar dari sabang hingga merauke
berjejer pulau pulau indah
dengan pantai dengan permadani hamparan pasir
Biru langitku, biru lautku

Gunung gunung megah tampak berdiri dengan gagah
Perkasa berhiaskan pohon - pohon hijau
Disana ada mutiara hidup para penghuninya
Tempat dimana mereka menikmati kedamaian

Indahnya negeriku
Menjelajah kepulauan yang luas
Dibawah langit tuhan
Dibawah selaksa awan yang beriringan

Indonesia, alam dari surga
Secuil keindah surgawi
yang hinggap di negeri kita



Eko Prasetya Nugraha [ Ozhu ToRemember ]

No comments:

Post a Comment