Iya secara tidak sengaja ketemu dia, dia yang selalu ada di dalam hati (mungkin ini yang di namakan jodoh. Mungkin, dan semoga semesta mengamini). Ayo kamu juga bilang amin. Terima kasih amin nya. Jodoh emang nggak ke mana, asal nggak diperumit dengan standar kriteria dan gengsi. Tadi siapa ya yang tanya Dia siapa? Kalau Nanti aku tulis di tulisan bodoh ku yang akan datang saja. Iya jangan protes.
Tujuan awal nemenin temen ku, inisialnya Andrianus. Awalnya gitu, tapi ujungnya aku belok ke kanan, dan Andrianus ke kiri, kita berpisah di penghujung jalan, aku menuju ke dia, iya dia kekasihku, bukan yang lain. Ini bukan sahabat yang baik, jadi jangan di contoh cukup dibaca saja. Tapi endingnya aku menemani keduanya kok, tapi aku nemenin dia dulu. Iya gitu.
Aku udah pernah merasakan seperti apa rasanya jadi mahasiswa semester akhir, iya skripsian, mau makan ingat skripsi, bahkan mau pup juga inget skripsi, dalam mimpi juga ketemu dan bangun masih ketemu. Mau makan ayam krispi, kayak mau makan ayam skripsi, semua imajinasi bawaannya skripsi . Iya gitu. Terulang kembali balik ke awal. Jawabannya apa? Skripsi lagi. Ini namanya kampret. Tapi walaupun kampret juga harus di kerjakan, demi lihat senyum orang tua saat anaknya pakai toga. Demi sebuah toga.
Semangat, Kita kata-kata bergerak bersama doa yang sedang cemas mencari jalan menuju pengabulan. Dan semoga palu pengabulan segera terketuk, hingga senyum lebar segera saling bertemu. Begitu dan terus berulang.
Eko Prasetya Nugraha [ Ozhu ToRemember ]
No comments:
Post a Comment