Madiun?
Iya terkenal sebagai Kota Gadis. Iya sih banyak ceweknya, tapi bukan itu yang
aku maksud, lebih dari itu malah. Awal tau sebutan Kota Gadis pertama
berfikiran sama kok, banyak gadis-gadisnya, dan ternyata itu salah. Kota Gadis
adalah... Kota Perdagangan dan Industri. Nah kan melenceng jauh, makanya
mikirnya jangan kemana-mana di sini aja. Aku juga belum paham, di sini aja
maksudnya kemana. Abaikan saja.
“Sumuk” kata yang mungkin akan terlintas
di kepala kamu kalau denger kata Madiun, iya Jarak Kota Madiun dengan Matahari
mungkin dekat banget, jadi berasa panasnya. Coba lain kali kalau mampir di
Madiun, coba rasakan Panasnya Madiun, pasti nagih, tapi bentar, madiun bukan
makanan ya, tapi ini nama Kota. Nagih bukan buat makan, tapi menikmati Madiun
tepatnya. Kalau udah mampir, pasti dikit-dikit kamu bakal bilang kata “Duh
Sumuk banget, duh gerah banget sih?” mungkin seperti itu, ditambah adegan
dengan ngelap keringat, plus ada orang minum es teh dan kamu cuma ngelihatin
aja. Iya gitu aja mungkin udah dramatis.
Kurang dramatis? Kamu harus ke Madiun sekarang. Tapi jalan kaki.
Teduhnya
Madiun, Hari ini 18 April 2015 21:07 WIB, Madiun nggak Panas, nggak juga Sumuk
kok, Teduh malah. Kenapa? ada Payung
Teduh. Loh kok Payung Teduh? Kamu baru dengar mungkin, berasa aneh atau ini apa
ya? Semacam itu di kepala kamu.
Coba
kamu dengerin lagu-lagu Payung Teduh, pasti bawaannya adem banget, nggak akan
merasa “Sumuk” Seperti apa yang saya bilang di awal. Ini serius. Aku tau Payung
Teduh udah lama, dan selalu suka sama warna musik yang dibawain, yang kalau diekspektasikan itu benar-bener berasa adem, kayak neduh di bawah payung. Ada
kesempatan buat nge-live Payung Teduh. Langsung aku ambil, kenapa? Kesempatan
nggak datang dua kali, itu pun aku berutung, dapet free tiket dari temen karena
ngebuka performance dari Payung Teduh itu sendiri. Emang ya kalau rezeki anak soleh nggak kemana. Aku serius band ini
enak banget. Coba Saksikan live performance-nya yang akan semakin
membuktikan bahwa band ini memiliki karakteristik yang khas dan bisa meneduhkan
jiwa. Inilah musik anak negeri yang patut untuk diperhitungkan kualitasnya. Aku
bangga, kita masih mempunyai band bermusikalitas tinggi seperti ini disaat
banyak juga bermunculan band yang menurutku semakin tidak jelas kualitasnya.
Mohammad Istiqomah Djamad |
"Comi" Aziz Kariko |
Alejandro "Cito" Saksakame |
Payung Teduh, Musik yang meneduhkan hati.
Eko Prasetya Nugraha [ Ozhu ToRemember ]
No comments:
Post a Comment