Saturday, 18 April 2015

Teduhnya Madiun bersama Payung Teduh


Madiun? Iya terkenal sebagai Kota Gadis. Iya sih banyak ceweknya, tapi bukan itu yang aku maksud, lebih dari itu malah. Awal tau sebutan Kota Gadis pertama berfikiran sama kok, banyak gadis-gadisnya, dan ternyata itu salah. Kota Gadis adalah... Kota Perdagangan dan Industri. Nah kan melenceng jauh, makanya mikirnya jangan kemana-mana di sini aja. Aku juga belum paham, di sini aja maksudnya kemana. Abaikan saja.

Sumuk” kata yang mungkin akan terlintas di kepala kamu kalau denger kata Madiun, iya Jarak Kota Madiun dengan Matahari mungkin dekat banget, jadi berasa panasnya. Coba lain kali kalau mampir di Madiun, coba rasakan Panasnya Madiun, pasti nagih, tapi bentar, madiun bukan makanan ya, tapi ini nama Kota. Nagih bukan buat makan, tapi menikmati Madiun tepatnya. Kalau udah mampir, pasti dikit-dikit kamu bakal bilang kata “Duh Sumuk banget, duh gerah banget sih?” mungkin seperti itu, ditambah adegan dengan ngelap keringat, plus ada orang minum es teh dan kamu cuma ngelihatin aja.  Iya gitu aja mungkin udah dramatis. Kurang dramatis? Kamu harus ke Madiun sekarang. Tapi jalan kaki.

Teduhnya Madiun, Hari ini 18 April 2015 21:07 WIB, Madiun nggak Panas, nggak juga Sumuk kok, Teduh malah. Kenapa?  ada Payung Teduh. Loh kok Payung Teduh? Kamu baru dengar mungkin, berasa aneh atau ini apa ya? Semacam itu di kepala kamu.

Coba kamu dengerin lagu-lagu Payung Teduh, pasti bawaannya adem banget, nggak akan merasa “Sumuk” Seperti apa yang saya bilang di awal. Ini serius. Aku tau Payung Teduh udah lama, dan selalu suka sama warna musik yang dibawain, yang kalau diekspektasikan itu benar-bener berasa adem, kayak neduh di bawah payung. Ada kesempatan buat nge-live Payung Teduh. Langsung aku ambil, kenapa? Kesempatan nggak datang dua kali, itu pun aku berutung, dapet free tiket dari temen karena ngebuka performance dari Payung Teduh itu sendiri. Emang ya kalau rezeki  anak soleh nggak kemana. Aku serius band ini enak banget. Coba Saksikan  live performance-nya yang akan semakin membuktikan bahwa band ini memiliki karakteristik yang khas dan bisa meneduhkan jiwa. Inilah musik anak negeri yang patut untuk diperhitungkan kualitasnya. Aku bangga, kita masih mempunyai band bermusikalitas tinggi seperti ini disaat banyak juga bermunculan band yang menurutku semakin tidak jelas kualitasnya.

Mohammad Istiqomah Djamad

"Comi" Aziz Kariko
 
Ivan Penwyn


Alejandro "Cito" Saksakame

Payung Teduh, Musik yang meneduhkan hati.

Eko Prasetya Nugraha [ Ozhu ToRemember ]

No comments:

Post a Comment