LDR (?)
Tuesday, May 12, 2015
EL DE ER
Hai hai :D wahahahaide ahai, ketemu lagi ni sama aku, iya aku
yang suka ramai sendiri dan yang pasti bisa diem kalau lagi tidur.
Kabar kamu gimana? Baik? Masih Jomblo? Masih gitu-gitu aja
hidupnya? Hem *sambil napas pendek.
Mmm, oke kali ini aku mau bahas tentang le de er, de el er,
el de er, iya itu maksudnya. Apa itu? Mmm, semacam makanan? Minuman?
Bukan-bukan aku tanya ke Mbah ku nggak ada jawaban, eh aku tanya mbah ku satu
nya ada jawaban. Mbah pertama, mbah putri ku yang asli, yang kedua, mbah semua
orang, iya Mbah Google, yang katanya semua jawaban ada di situ semua, sampai
Z-A atau sebalikanya, suka-suka kamu deh, cuma satu yang nggak ada di Mbah
Google. Iya Jodoh mu Mblo.
Oke balik lagi, apa sih el de er, kata mbah semua orang, itu
singkatan dari Long Disten Relasyensiip gitu deh, oke abaikan tulisannya. Aku
cari di google translit itu hubungan jarak jauh. Hubungan apa? Entahlah aku
juga nggak tau, yang jelas hubungan yang agak jauh gitu, misal hubungan kamu
sama aku, kamu yang baca tulisan ini, kamu di situ aku disini, wah kita el de
er ya :D *di keplak...
Aku nulis el de er ini riquest dari temen ku, namanya mbak
Ita,, iya mbak mbak, dan aku masih muda, yeaahhh,,, salto, guling-guling,
kemudian nulis lagi...
Berhubung aku nggak tau apa itu el de er, aku melakukan
survei, iya biar datanya valid, akurat dan evisien kayak mbak mbak mas mas yang udah
nyekripsi, kalau nggak valid katanya nggak bisa Lulus, nah biar el de er ini
lulus uji kendaraan bermitor makanya aku tanya-tanya, katanya malu bertanya
sesat di gang, ya kan, makanya tanya dong, tapi aku nggak yakin sama muka
jawaban mereka, tapi ya sudahlah, anggap aja bener, oke kita mulai permainannnya,
Menyok: “LDR itu pacaran jarak jauh, kalau ldr-an itu
kerjaannya Cuma telponaan, nggak pagi siang, kembali ke pagi, eh malam juga
nggak ketinggalan. Mau pergi telpon, mau makan telpon, bahkan mau cebok juga
telpon, gitulah pokok orang ldr. Kayak temen ku gitu semua”
Aku tertawa jahat di awal, kenapa? Soalnya mau tanya nggak
yakin sama sekali soal ldr, secara Menyok jomblo dari bayi sampai sekarang, jadi
aku pikir dia nggak tau. Eh alhamdulillah dia banyak belajar dari
lingkungannya. Hahaha. Itu dari teman satu kost ku.
Selanjutnya dari Dulur Lanang ku... aduh lupa belum aku transletin ya,
artinya saudara laki-laki...
Hanip : “LDR itu Lek Ditinggal Rabi ra ruh”
itu bahasa sansekerta ya teman-teman, translatenya aku
buatain bentar, iya ini artinya “kalau di tinggal nikah nggak tau” begitulah
maksud dan tujuann dari hanip, tapi perasaan dia nggak di tinggal rabi deh, ow
iya mau di tinggal rabi seinget ku :D haha, sabar ya... hahaha. Ini aku udah
tanya berkali-kali kedia, tapi tolong jelasin jawabnya apa? “mbooooh” jawab dia singkat dan kisah kita
berakhir.
Dari Dulur Wedok yang artinya saudara perempuan sis gan,
paham ya, iya aja deh jadi aku nggak ngejelasin lagi.
Izka : “LDR itu kamvret, kalau bisa jangan ya, pokoknya
jangan, bahaya...”
Aku tanya kenapa nggak ada tanggapan. Mungkin dia trauma. Haha... trauma apa? Aku nggak tau. Huft...
Oke itu dari orang terdekat, dan masih banyak narasumber
kok, haha
Gini, Aku punya temen-temen, mereka teman baik plus kampret, iya kampret tapi mereka Peduli lo sama Pendidikan, ini serius, apa nama
grup mereka? JPP apa itu? Ada yang tau? Oke kayaknya belum kenal ya, ini aku
perkenalkan JPP adalah Jomblo Peduli Pendidikan. Iya Jomblo. Ahahaha aku ketawa
ya, iya aku masuk JJP tapi aku nggak jomblo kok, mereka yang Jomblo. Aku
pelengkap saja, Plis percaya sama aku, plis.
Ini kata mereka.
Ariska : “LDR adalah suatu kondisi hubungan yang rentan
konflik karena komunikasi tidak semaksimal yang non-LDR. Keberhasilan suatu
hubungan LDR benar-benar tergantung pada komitmen kedua belah pihak.” Ini ada
tambahan curcol mbak-mbak sosialita iya mbak Ariska, gini jalan ceritanya. Mbak
Ariska yang katanya “Terjebak”. Iya kayak terperangkap gitu ya mungkin, terus
nggak move on, ini analisis pertama sih yang selanjutnya aku kembalikan ke mbak
nya aja.
Aku lanjutin, katanya bukan pasangan yang baik. Bukan berarti mbak
Ariska selingkuh, cuma katanya sering main kesana kemari sama orang lain. Nah
gitu, ini apa ya namanya? Selingkuh? Main-main? Apa Delikan? Eh apa ini. Masih
ada lanjutannya tapi bersabung ya. Biar kayak di tipi-tipi. Iyain aja ya mbak
mas sis gan.
Emang ya, kalau kita ngomong sama mbak mbak, bahasnya dikit
eh curcolnya banyak, mbak Ariska aku padamulah, emang pengalaman itu guru yang
paling baik. Cie pesan moral.
Aku tanya ke mbak Nanes tentang LDR, langsung di todong
dengan perkataan “Aku Pejuang LDR 4 Tahun” bayangkan gaes 4 tahun, kalau
sekarang hubungan berlanjut pasti udah wisuda, udah lulus kemudian nikah dan
punya anak. Wah idaman ya, ini idaman siapa coba, aku nggak tau, iya ngak tau
apa-apa. *sambil lambai-lambai.
Yang di dapat dari LDR menurut mbak Nanes katanya
gado-gado tapi banyak asik nya. Iya banyak asiknya bukan banyak asin nya, bukan
banyak telur kentang, wortel, toge, selada, tomat, tahu, tempe dan banyak lagi.
Tu kan aku jadi laper. Mbak Nanes coba tanggung jawab karena bilang gado-gado
jadi aku laper. Ini nggak serius, yang serius ini kata mbak Nanes. “Awalnya
LDR itu berat tapi lama kelamaan nyaman juga sama keadaan ini, intinya sekarang
udah bisa nyetir keadaan, kalau dulu pas awal yang ada keadaan yang nyetir
kita” ini kata kita, antara mbak Nanes dan pasangannya mblo, jangan bayangin
kamu dulu ya. Haha sabar mblo. Dan mbak nanes ini LDR Jawa Flores. Dan kamu
mblo? Aku nggak jadi tanya mblo, jaga perasaan kamu.
Lanjut kata mbak Ratna,
Ratna : “LDR itu menyiksa” aku mau bayangin ini gaes, di
siksa, kamu di cambuk sama jarak, di pukul detak-detak waktu yang menggerutu, apa lagi? Kamu
tambahi sendiri ya gimana ldr itu nyiksa, bukan kamu mblo, ldr nggak berlaku
buat jomblo.
Penjelasan di atas diperkuat, bukan obat kuat. Duh siapa yang bilang
tadi? Kampret, jangan menglihkan pembicaraan, fokus dulu.
Oke ini menurut mbak
Ratna “Awal LDR nggak masalah, tapi ketika kita ingin menyandarkan penat kepada
belahan jiwa”.
Aku potong, belahan jiwa? Ini mahkluk apa yang membelah diri?
Kamu bukan Amuba. Iya kamu itu lo mblo.
Maaf ya mbak Ratna, monggo di lanjut. “Katanya
berpihak ke lain bahu, dan kadang-kadang juga laki-laki ke lain hati. Dan itu
menyiksa banget. Dan nyeseknya sampai ternyata dia menikah dan kita tak tahu
apa-apa. Saat ketemu biasa saja. Ya kita layaknya sepasang muda-mudi, ketika
suatu waktu di jok motornya menemukan FC Surat nikah. Dan itu sangat luar
biasa”. LDR menjadi Luapan Derita Ratna.
Gitu sis gan ceritanya. Aku cuma bisa
diam dengar cerita mbak Ratna, di awal aku udah gambarin gimana LDR itu nyiksa
banget, tapi ternyata kisah mbak Ratna menyiksa sekali. Sini mbak aku puk-puk,
pakek sandal ya tapi. Biar greget.. bukan mbak Ratna yang aku puk-puk, yang cowok nya itu hehe...
Lagi ada si Desy yang ngejabarin...
Desy : “Long = jauh , distance = jarak , relationship =
hubungan. Ldr berarti hubungan jarak
jauh buat orang pacaran, intinnya pertemuan sangat minimlah, tapi hampir mirip
jomblo pas jauhan sama pacarnya.”
Nah mblo kamu masuk dicerita si desy. haha... jangan lupa bersyukur, kalau bersyukur, yakin deh mblo kamu bakal bahagia :D
Nah yang terakhir menurut orang yang rikues tulisan geje ini
nih (re : Mbak Ita), katanya gini : “LDR itu ya pacaran jarak jauh. Cuma bisa
meluk sama lengan doa gitu. Alay banget lah pokoknya.”
Ehh haha aku tau sesuatu. Kamu mau tau nggak? Mau kan :p
Kenapa coba bilang eldeer itu alay?
Karenaaaaa eldeerannya udah eldeeran sama orang lain. Percaya
nggak? :D Nih buktinya dia ngelanjutin omongannya gini..
“Kalau LDR kejedot restu orang tua itu yang luar biasa...”
tapi kayake putus... Gimana nggak bilang putus? Ceritanya ngabang, iya ngambang
kayak di kali-kali. Udah aku nggak mau ngelanjutin haha, maaf ya mbak...
Faineli(?).. buat Mbak
Ita, aku masih nggak tau nih mau nulis apa untuk rikuesan kamu tentang eldeer. Aku
pun nggak tau apa-apa tentang hal itu. Terbukti, kamu lebih berpengalaman, aku
mah apa atuh butiran upil.
Well, gitu aja tulisan geje ku kali ini.
Buat mbak Ita.. Tabah ya *pukpuk* walaupun sekarang jomblo
kamu tetep bisa hidup kok, masih bisa bernapas juga, ikut Kelas Inspirasi juga,
kan itu jauh lebih bermanfaat. Ya kan? Iya dong... Aku? Ah teman baru kamu yang
selalu siap ngebully ngehibur kamu dengan tulisan-tulisan yang mungkin aja bisa
jadi sarana pesan tak tersampaikan kamu buat seseorang diluar sana, ya kayak
gini contohnya, ya kan mbak.
Mmm.. terakhir deh. Jadi, pesen aku.. kalian-kalian semua
yang baca tulisan geje ini, nggak usah main eldeeran lah. Mau nanti nasibnya
kayak yang di atas-atas? :p wkwk udah deh mending jomblo aja, aman. Oke nggak
Mblo? haha
Lagian kata temen ku yang seneng banget punya temen kayak
aku, gini nih “Kalo aku udah nggak bisa nemuin hal yang seru lagi, baru aku
nggak ngejomblo.”
Naaah, jadi masih baaaaanyak hal-hal seru yang bisa kamu
dapetin. Keep calm and just have fun :D
Udahaaaan yaaaa, thanks for reading! Salam damai sis gan, eeeeeen
siyu~ :D
Tambahan: Nama dalam tulisan ini nyata, kalau protes,
bolehlah sambil traktir. :D
Eko Prasetya Nugraha [ Ozhu ToRemember ]
0 comments