Watermark Foto Terbagus, Terbaik dan Terkeren di dunia (Menurutku sendiri)

Saturday, October 31, 2015

Best Photo Watermark and the coolest in the world ( I think )

Pertama-tama abaikan tulisan tebal di atas haha, oke terima kasih. *uhuk...

Hallo, selamat malam buat yang baca ini malam hari, selamat pagi buat yang baca pagi hari, selamat menikah buat yang lagi baca ini pas nikah, tapi kayaknya nggak mungkin ya, oke abaikan, lagi apa nih? udah makan belum? kesehatan kamu lo.. (kata-kata barusan biasanya buat kamu yang lagi pedekate, oke ini nggak nyambung. Tapi yang pasti aja ni ya, kamu pasti lagi baca tulisan ini, ya kan? ngaku deh. 

Hemmm, hari ini aku mau share tentang watermark-ku yang baru, iya watermark-ku yang bagus dan kece abis (menurutku sendiri), kalau menurutmu nggak tau juga, bilang aja bagus gitu, biar aku seneng, terus kamu dapat pahala.


Sebelumnya mau cerita dulu, iya dahulu kala waktu petama belajar foto, ada yang bilang gini, "hei jhu!!!, kok foto kamu jarang pakek watermark? nggak takut di ambil orang?..." "foto ku masih hasil foto anak amatir, siapa coba yang mau curi?" jawabku sekenanya saja.

(Buat yang nggak tahu apa itu watermark… Itu lho, watermark itu tulisan yang ada di dalam sebuah foto yang biasanya menunjukkan identitas si empunya foto).

Alasan orang-orang memakai watermark di foto-foto mereka, selain sebagai sarana promosi (seperti menunjukkan ke orang yang melihat foto itu, ‘Ini foto karya si ini’), juga untuk mencegah terjadinya pencurian foto. Tolong angkat tangan, siapa yang suka copas gambar keren dari internet?! *angkat tangan sendiri* #eh :p

Menurut ku, copas gambar dari internet itu sudah jamak terjadi dan wajar. Berani diunggah ke dunia maya, berarti harus berani menanggung resiko gambarnya diunduh tanpa bilang-bilang. Bagiku, asal tidak untuk komersil, hanya disimpan sendiri, tidak diaku-aku sebagai karya pribadi, itu tidak menjadi masalah.

Untuk ku sendiri, aku menyimpan gambar-gambar tersebut untuk koleksi pribadi. Sebagian besar, jadi referensiku saat ambil gambar. Terus terang, aku banyak sekali belajar dari contoh-contoh gambar itu. Secara, aku ini orangnya visual, lebih nyangkut belajarnya kalau disertai contoh gambar, dibandingkan hanya dengan teks. Berkat gambar-gambar ini, hasil fotoku menjadi semakin baik dari waktu ke waktu (Insya Allah memang begitu, karena aku merasakannya sih begitu :p). Dan, tidak mungkin aku mem-bookmark tiap link dari tiap gambar bagus yang aku temukan di internet. Cara termudahnya ya, copas ke folder di komputer. Walau aku jamin, aku tak akan pernah mengaku-aku karya orang sebagai karya saya sendiri. Seburuk-buruknya hasil fotoku, aku masih lebih bangga mengakui karya sendiri dari pada foto yang bagus tapi sebenarnya milik orang lain. Walau orang lain nggak tahu, tapi sebenarnya kita telah membohongi diri kita sendiri. Lagi pula percayalah, hasil karya kita tidak akan menjadi lebih baik jika kita mengaku-ngaku karya orang lain. Bukannya kepopuleran, tapi kehinaan-lah yang akan kita dapat, dan nama baik yang rusak selamanya. Iya gitu, kan serem lebih serem dari muka mantan.

Oke kembali ke pembicaraan kita berdua, iya aku sama kamu. Nah, karena watermark ini terus melekat di foto tersebut, jika ia di-copas berulangkali di berbagai artikel di internet, akan selalu ketahuan siapa yang sejatinya telah menghasilkan karya itu. Dengan demikian, kredit untuk karya tersebut akan selalu kembali ke sang pemilik asli walaupun tidak ada back link untuk sumber gambar itu.

Jadi, kalau ditanya apakah watermark penting? Jawabannya, tergantung. (Eh, kok tergantung? Bukannya penjelasan panjang-lebar di atas sudah menunjukkan pentingnya watermark, ya?)

Jawabannya, tergantung tukang foto-nya. Ada beberapa tukang foto yang memang memilih untuk tidak menggunakan watermark. Tentu dengan beberapa alasan. Pertama, karena karya mereka sudah sangat sangat terkenal, hingga kalau ada yang berani mengaku-aku karya mereka, si pencuri-lah yang akan ditertawakan.

Kedua, karena di-copas adalah tujuan mereka (nah, lho?). Banyak lho, tukang foto yang berharap karya mereka disebarluaskan dengan cara di-copas. Dan, karena biasanya karya yang telah diberi watermark adalah karya yang jarang di-copas, mereka memilih untuk tidak menggunakannya.

Ketiga, karena merasa karya yang sekarang belum bagus. Watermark itu ibarat merk. Sekali meletakkannya di atas foto, bagaikan menegaskan ke orang-orang bagaimana kualitas kita. Jika foto kita benar-benar bagus, tentu akan menjadi sarana promosi yang bagus. Tapi, kalau kualitasnya buruk, dan ke depannya kita berniat untuk membangun bisnis di bidang fotografi, bisa jadi ia akan menjadi bumerang penghancur reputasi kita di masa depan. Ingat, sekali gambar kita diunggah ke internet, ia akan ada di sana SELAMANYA. Tapi Cinta kamu sama mantan nggak akan selamanya, kalau selamanya itu bukan mantan tapi MANTEN. *sambil ngupil.

Keempat, bisa jadi si tukang foto tidak menyukai keberadaan watermark di foto-fotonya. Biar keren gitu, menurut tukang fotonya.

Aku bagian yang mana? aku bagian yang kalau lagi pengen pasti aku kasih watermark, kalau enggak ya udah biarin aja, haha #IMHO

Tapi apapun itu, keputusan untuk memberi watermark atau tidak, murni terserah sang tukang foto itu sendiri. Kalau ia tidak masalah fotonya di-copas orang, digunakan tanpa ijin, tidak diberi kredit selayaknya, ya itu resiko yang harus siap ia tanggung. Namun, yang bisa aku sarankan, jangan pernah mengunggah sebuah foto dengan resolusi besar (apalagi yang masih RAW) ke internet, DENGAN atau TANPA watermark. Karena kalau itu sampai di-copas, bukan hanya pengakuan atas karya yang bisa berpindah tangan, tapi juga uang. Karena, foto dengan resolusi besar, sangat mungkin untuk diikutsertakan dalam lomba fotografi maupun digunakan untuk iklan. Iya gitu.

Oke, kayak apa watermark punyaku, oke deh ini dia.
Best Photo Watermark and the coolest in the world ( I think )
Bagus nggak? bilang aja bagus ya, nanti aku kasih permen kaki haha. Udah ah, lama-lama ngetik ternyata capek, ketemu lagi ditulisan bodohku selanjutnya. *kedjupmandja 

Eko Prasetya Nugraha [ Ozhu ToRemember ]

You Might Also Like

1 comments

Like us on Facebook

Flickr Images